TIPS : Jangan Lakukan Kesalahan-Kesalahan Foto Ini
Bukankah kamu udah
terlalu sering mengambil gambar dengan cara ini? Liburan jauh-jauh, beberapa
tahun sekali pula, tapi kok fotonya cuma gitu-gitu aja. Padahal foto itulah
yang akan mengingatkan kamu soal kenangan yang terjadi semasa liburan. Foto itu
juga yang nantinya kamu unggah ke media sosial supaya teman-temanmu iri tahu kabarmu di sana.
Jika menurut udah
saatnya foto berbaris rapi membawa spanduk hilang dari peredaran, kamu wajib
segera mencari ide baru untuk foto. Semoga daftar kesalahan dari Hipwee di
bawah ini bisa membantu kamu menggali ide-ide kreatif dan unik kamu nantinya.
1. Mengambil gambar dari sudut yang sudah tertebak
Memang gak ada
salahnya berdiri membelakangi marka tanah, dengan wajah menghadap kamera dan
berlagak natural seolah kamu gak minta di foto. Tapi, bukankah kamu sendiri
bosan dengan foto yang begitu-begitu saja?
Bikin sesuatu yang
beda. Jangan mengulang-ulang potret dari perspektif lurus. Coba sesekali
ambil perspektif dari atas, dengan mencari permukaan yang sedikit lebih tinggi.
Atau malah dari bawah sekalian, terutama kalau permukaan tanahnya memiliki
rumput dengan tekstur menarik. Ambil gambar dari sudut sedekat mungkin ke
tanah. Dengan begitu, kamu bakal punya sudut pandang unik dan berbeda dari
turis-turis lainnya.
2. Melupakan skala saat memotret objek yang sangat besar (atau sangat kecil)
Para pelancong sering
melupakan kalau penikmat foto mereka juga ingin tahu betapa megahnya objek yang
mereka lihat. Termasuk kamu, mungkin. Kalau kamu niatnya mau pamer,
tentu niat itu akan gagal kalau teman-temanmu gak tahu betapa megahnya objek
yang kamu jepret. Jadi, jangan cuma jepret objek megah itu saja. Sertakan
pembanding untuk memperlihatkan skala lanskap yang kamu jepret. Kamu bisa
manfaatkan bangunan di sekitarnya, atau orang-orang yang berdiri di dekat objek
yang ingin kamu jepret itu.
3. Terlalu sering menempatkan objek di tengah foto
Komposisi mungkin
terdengar terlalu teknikal bagi orang awam, tapi sesungguhnya hal ini bisa kamu
pelajari. Cukup terapkan jurus rule of thirds yang
membagi foto kamu menjadi tiga bagian secara horizontal dan vertikal.
Perhatikan empat titik yang tercipta dari pertemuan garis-garis tersebut. Lalu,
tempatkan fokus dari gambar yang akan kamu ambil di salah satu titik tersebut.
Dengan komposisi tersebut kamu akan menciptakan foto yang seimbang, enak
dipandang, dan gampang dikenang.
4. Mengabaikan manfaat golden hour pada fotomu
Sebagai pelancong,
kamu mungkin menyukai cahaya terang di tengah hari. Akhirnya, banyak
fotomu yang diambil saat siang. Boleh saja, kok, asal kamu tidak melupakan
yang namanya golden hour — waktu-waktu dimana matahari
memendarkan cahaya yang lebih lembut. Golden hour bisa kamu
temukan sesaat setelah matahari terbit dan sebelum matahari terbenam.
Dengan cahaya yang lebih lembut, fotomu akan terlihat lebih unik dan
menarik.
5. Kamu gak maksimal dalam memanfaatkan cahaya matahari
Jangan menggantungkan
sumber cahayamu dari flash kamera, karena kamu udah diberkahi
dengan sistem tata cahaya yang selalu ada: matahari. Manfaatkan sinarnya
sebagai unsur yang memperindah gambar. Cobalah bereksperimen dengan backlight,
sehingga yang kamu tangkap adalah siluet yang dramatis pada saat matahari
terbenam.
Cara lain memanfaatkan
matahari adalah membiarkan cahayanya masuk langsung ke lensamu hingga
menciptakan efek flare, yang bikin foto kamu jadi
hangat-hangat menyilaukan gitu deh.
6. Terlalu fokus dengan subjek, hingga melupakan latarnya
Papan penanda, nama
tempat, atau papan informasi bisa menjadi unsur yang cukup kuat untuk
memberi cerita pada foto liburan kamu. Namun, hati-hati dalam memilih tulisan
apa yang ada di latar belakang fotomu. Misalnya, kalau kamu main ke
Amsterdam, jangan merasa telah menghasilkan gambar yang inspiratif dengan
menjepret gerbang bertuliskan ‘Homo Sapiens Non Urinat in Ventum’ di
pusat kota. Tulisan itu bukan pepatah bijak dalam bahasa Latin!
Mulai sekarang beri
perhatian lebih untuk latar belakang foto, jangan cuma subjeknya doang.
7. Berpose kaku seperti patung
Jangan terlalu sering
menyeragamkan diri. Liburan nggak mewajibkan kamu berpose kaku, dengan mata
menghadap kamera dan senyum yang dipaksakan. Santai aja, gak ada yang
keberatan dengan pose kreatifmu selama kamu gak mengganggu orang
lain.
Manfaatkan kamera yang
kamu gunakan untuk menciptakan sudut-sudut yang mampu mengecoh mata. Foto
liburan yang unik akan bikin liburan kamu lebih menyenangkan.
8. Melupakan hal yang kecil dan detil
Jika ingin foto
liburanmu memiliki cerita, jangan pernah melupakan hal-hal detil. Pastikan
matamu terbuka untuk melihat hal yang lebih dalam dan kecil yang
bisa memperkuat cerita dalam fotomu.
Jika berkunjung taman
yang indah, beri penekanan ekstra terhadap objek yang membuatnya
elok: bunga, dedaunan yang bewarna unik, atau binatang yang hidup di sana.
Ketika berkunjung ke toko cindera mata, jangan lupa mengambil gambar close-up dari
benda-benda lucu itu. Lebih bagus lagi jika kamu bisa mengambil proses
pembuatannya!
9. Kamu gak menghormati nilai, kultur, dan kebiasaan warga lokal
Jangan seenaknya
menjepret wajah semua orang yang kamu temui selama liburan. Ingat, gak semua
orang suka difoto. Beberapa terlalu malu, dan yang lain akan mencemaskan
privasi mereka. Jika menurutmu seseorang yang kamu temui tersebut sangat
menarik untuk dijadikan subjek dalam foto, hampiri dia dan minta izinnya
terlebih dahulu. Walau kalian berbeda bahasa, senyum yang penuh hormat dan
gestur memegang kamera akan bikin dia mengerti kalau kamu ingin mengambil
gambar.
Jika diizinkan, ambil
gambar sambil menciptakan interaksi. Tanya dia: apa yang sedang dia lakukan?
Apakah dia asli sana? Kalau dia gak mengizinkanmu mengambil fotonya? Udah,
mundur teratur. Jangan ngeyel!
Intinya, jangan
mau jadi ‘biasa’ kalau kamu bisa membuat foto yang gak biasa. Kenangan yang
membekas dalam ingatanmu akan terus menginspirasimu untuk berangkat
liburan yang berikutnya.
Komentar
Posting Komentar