MENCOBA KAMERA DSLR (UNTUK PEMULA)


           Hellow guys... Kamu remaja yang suka banget foto-foto dengan kamera ponselmu? Yakin deh sebagian besar di antara kamu pasti menjawab; "Yoi cooyy...!!", dan sisanya akan menjawab;... "Yoi bangeeet...!!!" Hahaha

Pengen donk punya foto-foto yang jernih, tajam, dan tampil dengan warna menawan seperti aslinya, jadi gak malu-maluin buat diliat teman-teman lu pada... hhaay... Meski banyak jenis ponsel keluaran terbaru sekarang yang menawarkan fitur kamera canggih, tetap aja hasilnya belum bisa nyamain kamera ini nih... Namanya kamera Digital SLR, atau sering dsingkat jadi kamera DSLR. Sedikit banyak dari kalian pasti pernah mendengar tentang jenis kamera jenis ini.

TAPI APA SEBENARNYA KAMERA DSLR itu?

Kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) adalah jenis kamera digital yang menggunakan satu cermin pantul (lens reflektor) yang mengarahkan cahaya langsung ke viewfinder (lubang kecil di belakang body kamera untuk mengintip objek foto). Dibandingkan jenis kamera lainnya, kamera DSLR lebih banyak diminati karena memiliki lebih banyak fitur dan kelebihan. Misalnya, sensor gambar pada kamera DSLR yang lebih besar dapat menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik. Dengan demikian, apa yang kamu lihat akan sama dengan foto yang dihasilkan.

            Lalu bagaimana dengan harganya yang mahal? Belum lagi cara pakainya yang sulit dipahami. Kabar baiknya, sekarang sudah ada jenis kamera DSLR yang dibuat untuk pemula, dengan harga terjangkau. Kamera DSLR pemula sengaja dirancang untuk kalian yang belum pernah memakai kamera DSLR sebelumnya. Lalu apakah hasil fotonya akan kalah dengan kamera DSLR yang sudah advanced?  Hasilnya sama bagusnya kok. Jadi, gak ada alasan buat ragu-ragu untuk belajar menggunakan kamera DSLR, kan? Yuhuu...
           Trus trus ... cara pakainya gimana? Mudah kok. Berikut ini akan kakak bagi hal-hal yang perlu kamu pahami, agar bisa menggunakan kamera DSLR.

            Kamera DSLR memiliki beberapa bagian, yaitu jendela bidik (viewfinder), lensa, tombol rana (shutter), diafragma, sensor, cermin pantul, layar LCD, pentaprisma, flash, dan memory card.
           Salah satu kelebihan kamera DSLR adalah kita bisa mengubah-ubah jenis lensa sesuai kebutuhan. Jenis lensa yang secara umum dikenal terdiri dari lensa tele, lensa sudut lebar (wide angle), lensa zoom, dan lensa prime/fixed lens. Selain itu, ada lebih banyak lagi jenis lensa yang bisa kita pilih.



Proses pengambilan gambar pada kamera DSLR terdiri dari 3 tahap:
1.              Pantulan cahaya dari objek foto yang masuk melalui lensa akan menuju cermin pantul lalu dipantulkan ke pentaprisma. Pentaprisma mengubah cahaya vertikal ke horisontal, lalu masuk ke viewfinder.
2.             Saat memotret, cermin pantul membiarkan cahaya maju dengan lurus. Cahaya ini masuk ke shutter yang membuka, menuju sensor digital. Selama waktu shutter speed yang ditentukan si pemotret, shutter tetap membuka dan sensor tetap merekam informasi cahaya. Setelah waktu shutter speed  habis, cermin pantul kembali ke posisi awalnya lagi. Cahaya dari lensa kemudian terpantul ke atas dan muncul kembali pada viewfinder.
3.             Informasi yang terekam di sensor diubah ke format yang sesuai, lalu dituliskan ke dalam memory card.



          Nah, untuk mendapatkan foto sesuai keinginanmu, kamu perlu memahami konsep exposure berikut ini (segitiga exposure : shutter speed, diafragma, ISO).
1.             Shutter speed adalah rentang waktu antara saat kita menekan tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula. Semakin lama shutter speed, maka semakin lama cahaya yang masuk mengenai sensor sebelum mengambil gambar objek.
Jika kalian memotret di tempat yang terang, sebaiknya shutter speed disetting cepat agar foto tidak over exposure. Over exposure artinya gambar terlalu terang sehingga warna detail objek menjadi hilang. Sebaliknya, jika memotret di tempat yang minim cahaya, sebaiknya shutter speed disetting lambat agar foto tidak under exposure. Under exposure adalah ketika gambar terlalu gelap.
Nah, agar hasil foto bagus (tidak over maupun under exposure), biasanya shutter speed disetting 1/60 atau lebih cepat. Foto yang dihasilkanpun akan tajam dan tidak blur.  

2.              Diafragma menentukan besar bukaan pada lensa kamera. Semakin kecil nilai diafragma, semakin besar bukaan pada lensa kamera. Semakin besar nilai diafragma, semakin kecil bukaannya.
Saat memotret objek dengan sumber cahaya yang terang, diafragma harus disetting besar agar jumlah cahaya yang masuk sedikit. Dengan demikian, foto tidak over exposure.

3.              ISO (International Standard Organization) adalah tingkat kepekaan kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO yang digunakan, semakin tinggi tingkat noise yang dihasilkan (foto semakin terang). Semakin tinggi nilai ISO, semakin cepat sensor kamera merekam objek foto.


         Sulitkah? Tentu tidak. 
         Semakin sering kamu berlatih, maka kamu akan semakin ahli dalam mengatur ketiga macam settingan di atas. Dengan kata lain, akan semakin mudah pula mendapatkan hasil foto yang sesuai dengan harapanmu.

Dalam menggunakan kamera DSLR, kamu bisa memakai teknik-teknik tertentu, seperti :

1.            Teknik Depth of Field (DoF), yaitu teknik dimana background gambar dibuat lebih buram sedangkan objek gambar dibuat lebih jelas.

2.            Teknik freeze, yaitu teknik dimana gambar bergerak yang cepat kita jadikan terlihat seperti gambar diam. Caranya dengan mengatur shutter speed hingga 1/1000 detik atau 1/8000 detik dengan pencahayaan terang agar hasil foto lebih baik.

3.            Teknik movement, yaitu teknik membuat gambar seperti bergerak. Caranya dengan mengatur shutter speed hingga 1/5 detik atau 1 detik. Kondisi kamera statis.

4.            Teknik panning. Teknik ini mirip seperti teknik movement. Namun, kualitas gambar objek lebih jelas dari backgroundnya.

     Mendengar kamera DSLR, kamu tentunya juga pernah mendengar tentang kamera SLR. Baik kamera DSLR maupun kamera SLR, keduanya memiliki komponen yang sama dan cara kerja yang sama pula koq. Yang berbeda adalah kamera SLR masih menggunakan film sebagai media penangkap, sedangkan kamera DSLR sudah menggunakan CCD/CMOS.

          Gimana? 
 Jadi gak sabar buat segera beralih memotret dengan kamera DSLR, bukan? Yuk segera dateng ke galeri www.jogjakamera.com buat nyoba-nyoba hhee...

          Salam Jepret Guys

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Menggunakan Monopod

Lebih mengenal Sony HXR-NX5P